KANKER USUS BESAR

Orang gemuk bisa kena kanker usus besar. Orang yang jarang olah raga, juga bisa kena kanker usus besar atau biasa disebut Colon. Banyak orang bilang, kanker adalah penyakit yang paling mengerikan! Dokter mengatakan, pola hidup dan pola makanan sehari-hari adalah faktor utama penyebab kanker usus besar. Kalau sudah terkena penyakit ini, pemeriksaan kesehatan usus harus dilakukan secara rutin.

Pemeriksaan sederhana adalah pemeriksaan rektum dengan jari. Sekitar 10 persen pasien KUB dapat terdiagnosis melalui tes ini. Cara lain adalah dengan pemeriksaan darah dalam tinja. Agar berhasil baik, pemeriksaan dilakukan selama tiga hari berturut-turut. Sehari sebelum tinja diperiksa, sebaiknya banyak makan makanan berserat seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian, khususnya yang mentah.

Makanan berserat akan merangsang setiap kelainan dalam usus besar sehingga mudah berdarah. Ini akan memberikan hasil pemeriksaan positif. Sehari sebelum pengambilan bahan pemeriksaan sampai dengan hari ketiga, jangan mengkonsumsi daging, aspirin, vitamin C, atau tablet zat besi karena zat-zat ini dapat mengganggu hasil pemeriksaan.

Saat melakukan pemeriksaan dengan teropong atau dalam bahasa lainnya, Kolonoskop, untuk memeriksa kelainan pada dinding usus, perlu dilakukan pengosongan usus besar dari tinja terlebih dahulu. Kira-kira 45 persen KUB ditemukan di daerah rektum, usus besar sigmoid, dan usus besar desendens.

Bila ditemukan polip kecil, dapat langsung dilakukan polipektomi atau biopsi. Hasilnya diperiksa di laboratorium patologi untuk memastikan apakah jaringan mengandung sel kanker atau tidak. Dulu, sebelum ditemukan kolonoskopi, para dokter menggunakan pemeriksaan dengan memasukkan cairan barium ke dalam rektum, kemudian membuat foto rontgen usus besar dalam pelbagai posisi.

Pemeriksaan darah di laboratorium juga bisa mendeteksi gejala KUB. Caranya dengan menentukan tumor marker CEA tetap di bawah 2,5 ng/ml selama 3-4  minggu pasca operasi, dapat dianggap terjadi penyembuhan total. Sebaliknya, kadar di atas 20ng/ml menujukkan adanya proses metastase atau penyebaran dan tingkat keganasan tinggi serta prognosis atau prediksi jelek.

Ada lima stadium KUB, dengan sifat masing-masing dan kemungkinan bertahan hidup bagi pasien, yaitu:

  1. Kemungkinan hidup 100% bila penyakit masih dalam stadium 0. Artinya, kanker hanya ditemukan pada permukaan dinding usus besar atau rektum.
  2. Harapan hidup 75-95% apabila kanker naik menjadi stadium 1, dimana kanker hanya terlokalisasi pada dinding usus besar atau rektum.
  3. Dikatakan mencapai stadium 2 dengan kemungkinan hidup 50-75% bila terdapat anak sebar ke jaringan sekitarnya, tetapi belum ke kelenjar getah bening.
  4. KUB termasuk stadium 3 kalau telah menyebar ke kelenjar getah bening terdekat, tetapi belum ke organ tubuh lain. Pada tahap ini, harapan hidup di atas lima tahun tinggal 30-50%.
  5. Harapan hidup kurang dari 10% apabila kanker telah mencapai stadium 4, dimana kanker sudah menyebar ke organ lain seperti paru-paru, hati atau ovarium

Tindakan medis yang tepat untuk penanganan KUB adalah dengan Pembedahan (laparoskopi), Kemoterapi, dan Radiasi. Teknik Laroskopi merupakan alternative baru untuk penanganan kanker usus besar. Dilakukan dengan melalui beberapa lubang kecil yang dibuat di beberapa titik perut. Dengan alat-alat operasi kecil yang dioperasikan lewat lubang-lubang itu dan dipantau melalui layar monitor, operasi bisa dilakukan. Teknik ini sangat mengurangi sayatan pada bagian perut sehingga rasa nyeri dan pendarahan berkurang, cepat pulih, dan tidak meninggalkan bekas operasi yang berarti. Namun teknik ini betul-betul membutuhkan dokter bedah yang sangat ahli.

 

Terapi untuk KUB bisa pula menggunakan Kemoterapi, yakni pemberian kombinasi obat yang diberikan selama beberapa minggu atau bulan. Pemilihan kemoterapi tergantung pada kondisi kesehatan penderita, jenis kanker, dan tingkat penyebarannya di tubuh penderita. Kemoterapi dapat memperlambat pertumbuhan kanker, mencegah penyebaran, dan mengurangi gejalan yang ditimbulkan oleh kanker, atau untuk menyingkirkan semua sel kanker dari tubuh. Meskipun kemoterapi tidak dapat menyembuhkan penderita dari kanker, ia dapat membantu memperpanjang usia dan memperbaiki kualitas hidupnya.

 

Terapi ketiga berupa Radiasi, yaitu penembakan sinar energi tinggi ke arah tumor. Namun, terapi ini jarang digunakan untuk KUB, sebaliknya penting untuk kanker rektal. Dalam beberapa kasus, radiasi digunakan untuk memperkecil tumor sebelum dibuang lewat operasi. Ketiga jenis tindakan medis itu tetap meninggalkan efek samping, diantaranya, mual, muntah, demam, infeksi, dan kelelahan.

 

Tips mencegah Kanker Usus Besar:

  1. Olah raga teratur.
  2. Ciptakan pola hidup sehat dan aman.
  3. Rileks dan hindari stress.
  4. Hindari makan makanan cepat saji.
  5. Banyak konsumsi makan makanan berserat tinggi.
  6. Lakukan pemeriksaan ke dokter secara dini.
  7. Rajin mengkonsumsi asam lemak omega-3 yang terdapat dalam ikan.

    Bila anda ingin berkonsultasi untuk penyakit dalam  dapat datang ke RS. Bhakti Asih menemui  dr. Indra Jaman, SpPD dan dokter spesialis Penyakit dalam  yang lain yamg berpraktek pada.

     


Dibuat pada tanggal : 2013-02-06 00:28:32