MUSIM TIDAK MENENTU, INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT MENYERANG!!

Iklim sedang tidak menentu. Hujan masih saja turun, sekalipun banyak orang bilang seharusnya iklim sudah memasuki musim kemarau. Masyarakat awam banyak yang mengatakan, ini musimnya penyebaran penyakit pernapasan.

Infeksi Saluran Pernapasan Akut atau biasa disebut ISPA merupakan sekelompok penyakit kompleks dan heterogen yang disebabkan oleh berbagai penyebab. ISPA sendiri menjadi salah satu penyebab untuk tingkat kematian paling tinggi bagi anak. ISPA terjadi pada saluran pernapasan mulai organ hidung hingga alveoli, misalnya sinus paranasalis, ruang telinga tengah, dan pleura. Penyakit yang termasuk ke dalam golongan ISPA adalah influenza, campak, faringitis, trakeitis, bronchitis, dan pneumonia.

ISPA sendiri terbagi atas 2 macam, yaitu ISPA Atas dan ISPA Bawah. ISPA Atas adalah infeksi akut yang secara primer mempengaruhi susunan saluran pernapasan di atas laring. Sedang ISPA Bawah adalah infeksi akut yang secara primer mempengaruhi saluran pernapasan bawah laring.

ISPA disebabkan oleh virus dengan frekuensi lebih dari 90% untuk ISPA bagian Atas, sedangkan untuk ISPA bagian Bawah memiliki frekuensi yang lebih kecil. Infeksi saluran pernapasan akut diakibatkan oleh virus atau bakteri, atau kuman-kuman lainnya seperti protozoa dan jamur. Penyakit saluran pernapasan akut ini bisa turun ke bawah yang mengakibatkan perdangan asma bronchitis dan TBC.

Menurut dr. Temmasonge, SpP., gejala dari penyakit ISPA ini adalah batuk, sesak nafas, demam, lemah, dan influenza. Pantangan yang harus dihindari oleh penderita penyakit ini adalah dengan menghindari faktor pencetusnya seperti debu, asap, udara dingin, dan kelelahan fisik. Selain itu hindari juga makanan yang mengandung es, bahan pengawet dan bahan penyedap.

Begitu juga yang diungkapkan oleh dr Wiendy Sp. THT., infeksi saluran pernapasan akut menjadi penyebab utama tingginya angka kesakitan pada balita dan bayi di Indonesia. Secara klinis, ISPA adalah suatu tanda atau gejala akut akibat infeksi yang terjadi di setiap bagian saluran pernapasan dan berlangsung selama 14 hari. Menurutnya, ISPA bisa sembuh tanpa bantuan medis selama 3-5 hari, akan tetapi tetap melakukan pengecekan ke dokter.

Bila anda ingin berkonsultasi untuk penyakit paru-paru dan ISPA, dapat datang ke RS. Bhakti Asih menemui  dr. Temmasonge, SpP dan dokter spesialis Paru-Paru yang lain yang berpraktek pada.


Dibuat pada tanggal : 2013-02-06 00:24:58